Yuk, beri rating untuk berterima kasih pada penjawab soal!
Bertempat di kantor Walikota Tarakan, telah dilaksanakannya rapat koordinasi penting yang dihadiri oleh sejumlah pejabat terka...
Press Release | 10 Sep 2024
KANAL24, Food Waste merupakan salah satu potensi biomassa yang memiliki peluang terbesar dalam kategori Municipal Solid Waste (MSW) atau sampah perkotaan. Hal ini dikarenakan limbah makanan akan selalu ada di setiap daerah berkependudukan di Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan peneliti Biomassa UB Sri Suhartini, STP. M.Env. Mgt.Ph.D berdasarkan hasil riset terbarunya. Potensi limbah makanan tertinggi yang terdapat di Indonesia berada di pulau Jawa dan Bali. Kedua pulau tersebut menjadi penyumbang terbesar limbah makanan karena jumlah penduduknya yang relative lebih banyak dibandingkan daerah lainnya
“Makanan sisa yang erring kita jumpai dan dibuang oleh masyarakat merupakan sumber energy biomassa terbesar. Terutama di Jawa dan Bali,” kata Sri Suhartini, Rabu (9/3/2022).
Selain itu, pola habbit atau kebiasaan yang dimiliki setiap orang juga mempengaruhi tingginya produksi limbah makanan. Seperti misalnya masyarakat Indonesia yang gemar mencicipi beraneka ragam makanan.
Terlebih lagi dengan peningkatan teknologi pada masa kini yang membuat setiap orang dapat dengan mudah untuk memesan makanan secara online melalui beberapa aplikasi di smartphone seperti grab food, go food, maupun shopee food.
Sayangnya, peningkatan pola konsumsi masyarakat Indonesia ini tidak dibarengi dengan pengelolaan limbah yang baik. Sistem manajemen limbah Municipal Solid Waste masih dikategorikan belum terlalu baik.
Hal tersebut dapat dilihat dari belum adanya pemisah antara limbah organik dan non organik. Meskipun masyarakat telah berupaya memisahkan limbah mereka secara mandiri menjadi beberapa kategori, namun pada akhirnya limbah tersebut akan tetap berkumpul menjadi satu dalam landfill atau biasa disebut Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
“Landfill yang kebanyakan ada bentuknya open dump system,” ujar Sri. Lebih lanjut Sri menjelaskan bahwa landfill yang terbuka ini mengundang banyaknya pemulung yang berdatangan.
Pada akhirnya, kondisi limbah akan menumpuk. Menumpuknya limbah ini akan menyebabkan terjadinya fermentasi secara alami dan kemudian menimbulkan bau yang menyengat.
“Akhirnya terjadi aerobik injection, potensi terbentuknya emisi dan lain sebagainya emisi karbon,” pungkas Sri. (wen)
Limbah makanan dapat dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber bahan pakan nonkonvensional karena memiliki kandungan nutrisi yang baik bagi ternak. Kandungan energi yang tinggi pada limbah makanan menjadikannya potensial untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi terutama bagi ternak ruminansia. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemanfaatan limbah makanan sumber energi sebagai pengganti jagung untuk pakan terhadap konsumsi, kecernaan pakan dan performa in vivo pada ternak ruminansia kecil melalui studi kuantitatif. Sumber data kuantitatif diperoleh dari 11 sumber data hasil penelitian yang terdiri atas 47 data pada rentang waktu penelitian mulai dari tahun 2002 hingga 2022. Data ditabulasi menggunakan Microsoft Excel 2013. Data dianalisis dengan software SAS OnDemand for Academics, secara online menggunakan metodologi mixed model dengan parameter terkait konsumsi, kecernaan pakan dan performa domba. Hasil analisis substitusi jagung dengan limbah makanan sebagai sumber energi menunjukkan adanya perbedaan yang sangat signifikan (P≤0,01) terhadap konsumsi bahan kering dan bobot badan akhir, dan adanya perbedaan signifikan (P<0,05) pada rata-rata pertambahan bobot badan harian, namun tidak signifikan pada respon parameter lainnya. Penggunaan limbah makanan sumber energi sebagai pengganti jagung menunjukan adanya perbaikan performa melalui adanya peningkatan konsumsi bahan kering dan pertambahan bobot badan harian dengan nilai optimal berada pada level 18,4% BK.
Food waste can be used as an alternative source of unconventional feed ingredients because it contains good nutrition for livestock. The high energy content in food waste makes it potential to be used as an energy source, especially for ruminants. This study aims to analyze the effect of using food waste as an energy source as a substitute for corn for feed on consumption, feed digestibility and in vivo performance in small ruminants through a quantitative study. Quantitative data sources were obtained from 11 studies consisting of 47 research data from 2002 to 2022. Data were tabulated using Microsoft Excel 2013. Data ewre analyzed using SAS OnDemand for Academics software online mixed model methodology with parameters related to consumption, feed digestibility and performance in small ruminants. The results of the analysis of substitution of corn with food waste as an energy source showed that there was a very significant difference (P≤0.01) in the dry matter consumption and final body weight, and there was a significant difference (P<0.05) in the average daily body weight gain, but not significant on the response of other parameters. The use of food waste as an energy source as a substitute for corn shows an improvement in performance through an increase in dry matter consumption and daily body weight gain with optimal values at the level of 18,4% DM.